20 February 2010

Awas hati2 Alat Kelamin anda Menyusut

Berhati-hatilah bagi pria yang masih menjomblo hingga usia 40 tahun-an dan jarang melakukan masturbasi. Alat kelamin yang jarang digunakan untuk aktivitas seks ternyata dapat mengalami penyusutan ukuran.
Memang semakin tua usia seseorang semakin tua pula organ-organ tubuhnya. Hal ini memang alamiah, begitu pula halnya dengan organ paling vital pada tubuh manusia yang akan mengalami penyusutan jika tidak sering-sering digunakan.Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi organ pun akan melemah. Otot-otot mulai mengendur, kulit mulai keriput dan tulang semakin rapuh. Tanpa kita sadari, alat vital manusia pun sebenarnya menyusut, bukan hanya karena bertambahnya usia saja, tapi karena jarang digunakan.
“Alat kelamin memang dapat menyusut karena faktor usia, tapi dia juga bisa menyusut kalau tidak pernah atau jarang digunakan,” ujar Dr. Naek L Tobing, seorang pakar seksolog ketika berbincang kepada detikhealth, Kamis (13/8/2009).
“Nggak hanya alat kelamin, semua bagian tubuh manusia akan begitu. Coba lihat saja orang-orang yang sudah tua, kaki dan tangannya jadi mengecil. Begitu juga alat kelamin pria maupun wanita,” ujar Naek.
Seperti pisau yang tidak pernah diasah, lama kelamaan bisa tumpul. Penis pria pun akan semakin mengecil jika tidak difungsikan. “Kalau tidak sering digunakan, ya bisa menyusut juga, walaupun belum tua-tua amat,” ujar Pria lulusan Sex Educator dan Sex Counselor di State University Minessota, Amerika Serikat tersebut.
Pernyataan Naek ini ternyata didukung pula oleh studi yang dimuat dalam Journal of Sexual Medicine. “Sekitar usia 40 tahun, testis ikut menyusut,” ujar Irwin Goldstein, MD, dari Alvarado Hospital, Amerika Serikat, seperti dikutip WebMD, Kamis (13/8/2009).
“Bila pria di usia 30-an saat ereksi ukuran penisnya mencapai 6 inci, di usia 60-70 tahun panjangnya hanya sekitar 5 inci,” ujar Goldstein.
Menurut Goldstein, penyebab mengecilnya penis adalah karena berkurangnya elastisitas lapisan kolagen yang mengelilingi serabut bilik ereksi.
Selain itu, penumpukan deposit lemak yang menyebabkan aliran darah ke penis terhambat adalah salah satu penyebab mengapa penis mengecil atau tampak mengecil, seperti yang dikeluhkan orang-orang obesitas.
Namun menurut Naek, pria-pria lanjut usia yang masih melakukan seks dengan pasangannya akan memiliki penis yang lebih besar ketimbang mereka yang sudah jarang berhubungan intim.
“Coba saja cek pria-pria yang sudah berumur 60 tahun dan jarang melakukan seks dengan istrinya, pasti alat kelaminnya lebih kecil dibanding pria seumuran itu tapi masih melakukan seks,” ujar Naek.

Memang benar, tubuh yang semakin renta akan semakin berkurang kemampuannya dalam melakukan hubungan intim karena hormon testosteron dalam tubuhnya pun semakin menipis. Hal ini mengakibatkan gejala andropause seperti mudah letih, lesu, rambut rontok, libido menurun, penis mengecil, bahkan bisa terjadi impotensi dan masalah sirkulasi darah.

Namun Naek membantah jika seks tidak bisa dinikmati lagi jika sudah tua. “Kata siapa semakin tua nggak bisa melakukan seks lagi? Itu hanya masalah keyakinan diri atau pede saja. Ada juga kok pasangan yang sudah 70 tahun lebih tapi masih senang melakukan seks,” ucapnya.

Oleh karena itu, saran Naek, “Gunakanlah dan nikmatilah setiap kesempatan yang ada untuk melakukan seks dengan istri, atau bagi yang belum berpasangan tidak usah ragu melakukan maturbasi jika sudah tidak tahan.”

“Jangan punya anggapan kebanyakan masturbasi bisa berbahaya, itu nggak bener. Prinsipnya gampang aja, use it or lose it,” ujar Naek. Tapi jika ingin lebih aman, sebaiknya segerakanlah menikah.

APAKAH BENAR...??
http://www.resep.web.id/wp-content/uploads/2009/11/Penis.gif
sumber: Liana Garcia – Inilah.com

16 February 2010

Jaga Kondisi buat para Bikers

Motor menjadi moda transportasi murah yang makin banyak digunakan di kota-kota besar untuk menembus kemacetan. Bagi pengendara motor alias bikers sebaiknya berkendaralah dengan baik agar terjaga paru-parunya.

Bukan apa-apa, tingkat polusi udara di beberapa kota besar kini semakin tinggi. Semakin lama di jalanan semakin banyak zat beracun hasil pembuangan kendaraan bermotor yang bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Salah satu zat yang paling berbahaya adalah zat karbon monoksida (CO). Jika zat CO yang dihirup dalam jumlah besar atau berlangsung secara terus menerus dapat menimbulkan bahaya kesehatan. Karena hemoglobin yang terdapat di dalam tubuh lebih cenderung menyukai mengikat CO dan bukan oksigen, akibatnya orang bisa saja kekurangan oksigen.

"Efek jangka panjang yang bisa ditimbulkan adalah mudah terkena infeksi seperti sesak napas, terinfeksi kuman TBC atau mikroorganisme lain yang dapat menyerang paru-paru dan juga penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) ditandai dengan batuk-batuk berdahak yang tak kunjung henti," ujar Prof Dr Faisal Yunus, MD, PhD, FCCP spesialis paru-paru saat dihubungi detikHealth, Senin (15/2/2010).

Sedangkan efek jangka pendek yang sering terasa adalah batuk-batuk, cepat capek, lelah dan mudah mengantuk. Bahaya polusi yang mengancam bikers ini menurut Prof Faisal juga tergantung dari daerah mana yang dilaluinya serta bagaimana orang tersebut menggunakan pelindung untuk dirinya seperti helm dan masker.

"Jika hal ini berlangsung secara terus menerus misalnya setiap hari maka tentu saja dapat menimbulkan efek jangka panjang dalam waktu 20-30 tahun mendatang," ujar dokter yang berpraktik di RS MH Thamrin Jakarta.

Untuk mencegah efek jangka panjang ini, sebaiknya pengendara motor menggunakan pelindung untuk dirinya seperti helm tertutup, menggunakan masker dan jaket serta menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah terkena infeksi melalui rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat.

Jika masalah pelindungnya tidak lengkap dikhawatirkan udara yang sudah terpolusi dan mengandung berbagai partikel karbon berukuran kecil dapat mengiritasi dan masuk melalui saluran napas. Ujung-ujungnya dapat mengurangi fungsi dari paru-paru seseorang. Karenanya jika seseorang tidak melindungi dirinya, maka bisa saja efek jangka panjang tersebut muncul lebih cepat.

Tak heran menurut Prof Faisal banyak kasus pengendara motor yang terinfeksi TBC. Bisa jadi karena alat pelindungnya yang kurang lengkap dan kondisi tubuhnya juga tidak terjaga dengan baik.

"Jika seseorang sudah didagnosis terinfeksi TBC, maka sebaiknya dilakukan pengobatan hingga tuntas minimal selama 6 bulan berturut-turut. Karena jika berhenti di tengah jalan dapat memicu timbulnya MDR-TB (multi drug resistent-tuberkulosis) yang lebih berbahaya," ungkapnya.

Meskipun efek yang ditimbulkan jangka panjang, tapi tak ada salahnya bagi pengendara motor untuk menyayangi organ paru-parunya dengan menggunakan pelindung diri dan menjaga pola hidup yang sehat.

sumber: berita

06 February 2010

Orang Gila Ketiga

Di RSJ seorang dokter hendak memeriksa tiga orang gila.

Tiga orang gila itu sedang duduk menunggu si dokter. Tiba-tiba pintu terbuka, dokter masuk, dilihatnya orang gila pertama sedang duduk sambil tersenyum, orang gila kedua sedang jongkok menghadap dinding, dokter pun mencari-cari orang gila ketiga.

Lalu si dokter bertanya pada suster, “Sus, mana orang gila yang ketiga?”

Jawab suster, “Itu loh dok yang asyik baca cerita ini.”

sumber : www.malau.net

Mengasah Kemampuan Diri

Seorang penebang mengasah kapaknya untuk mengumpulkan kayu. Seorang pemburu mengasah pisau dan mengencangkan busur. Seorang penulis meraut pensil. Mereka semua harus memperbarui peralatannya. Mereka itu adalah anda dan saya. Ini adalah prinsip sederhana tentang produktivitas. Tentu, tidak akan banyak pohon yang bisa ditebang oleh kapak yang telah tumpul dan aus. Tidak akan ada buruan yang mampu ditaklukkan oleh busur yang telah renta. Tidak ada sebuah kata bisa tertulis dari pensil yang patah. Maka, apa yang harus kita asah agar tetap meraih kehidupan pribadi dan karier yang penuh dan berlimpah?Anda memiliki sesosok tubuh yang pasti renta terkikis usia. Juga kecerdasan
yang segera tak banyak berarti tertinggal kemajuan jaman. Serta sekepal hati
nurani yang mudah diburamkan oleh debu-debu dunia. Maka tiada yang patut kita rawat selain tubuh agar senantiasa menjadi rumah yang nyaman bagi jiwa. Tiada yang perlu kita asah selain pikiran dan ketrampilan agar selalu dapat digunakan untuk membuka pintu kemakmuran. Serta, tiada yang harus kita pertajam selain hati nurani yang memungkinkan kita mendengar nyanyian kebahagiaan hidup ini.

Sumber : milis indonesia-community

Makna Cinta Ala Bikers

Sengaja saya tulis thread ini dalam rangka Menyambut Valentine's Day di Bulan Februari ini, hanya sekedar mengingatkan sejauh mana kasih sayang rekan" milis ini terhadap pasangannya.


Mari kita lihat Makna Cinta disini dari sudut pandang cara biker tersebut memperlakukan boncengernya.



Yang dimaksud dengan Sang boncenger disini adalah pacar atau istri Sang Biker.



Kita bisa nilai dengan 1 faktor saja, yaitu HELM.



Boncenger diberikan Helm Fullface, berarti Sang Biker sangat perhatian atau bahkan mungkin sangat protektif dengan Sang Boncenger.

Kepeduliannya sangat tinggi demi keselamatannya.



Boncenger diberikan Helm Halface (SNI), berarti Sang Biker cukup perhatian dan mengikuti kaidah peraturan dan ”kasih sayang” sesuai hukum yang ada.



Boncenger diberikan Helm Cetok, :ngamatin hmm...... secara aturan lalin kurang baik,



so... mungkin rasa sayang Sang Biker terhadap pasangannya juga bisa jadi kurang.



Perhatian?, sepertinya hanya ala kadarnya saja





Tidak memberikan Helm pada Boncenger, :mencurigakan Jangan” punya selingkuhan neeh ........:ngacir

Sumber : dikutip dari millis sebelah (yaamaha-vega@yahoogroups.com)