16 June 2007

Belajar Dari Bayi lalat

Tubuh binatang jorok itu ternyata mengandung antibiotik, 
Lalat memang kurang ajar. Dari tempat mangkalnya,biasanya berupa timbunan sampah jorok,ia kelayapan kemana-mana, termasuk ke meja makan, sembari menyebar kuman.Tapi, kini Dokter Juan Alvarez Bravo dan timnya berhasil mengangkat martabat binatang menjijikan itu. Sebagaimana ditulis The Economist, ternyata dari tubuh lalat bisa diangkat beraneka ragam bahan antibiotic. Penemuan itu berawal dari pengamatan sepeleyang mempertanyakan mengapa bayi lalat bisa bertahan hidup di lingkungan sampah yang penuh kuman. Perhatian pun tertuju pada lalat hijau Sarcophaga Peregina, yang suka mengerubuti daging busuk. Ternyata dari perut serangga itu, Juan Alvarez menemukan enam macam antibiotika.Salah satu diantaranya ditandai sebagai Sapecin-B, sebuah senyawa kimia yang memiliki 34 gugus asam amino. Namun senyawa ini tidak bisa langsung digunakan sebagai obat. Dalam uji coba Sapecin-B ini ditolak tubuh, dengan indikasi menimbulkan alergi. Juan Alvarez tak putus asa. Struktur senyawa itu dipetakan dan ia melihat bahwa Sapecin-B terdiri atas empat unit rantai molekul.Keempatnya dipisahkan dan diuji. Satu diantaranya, yang memiliki 11 gugus amino, terbukti ampuh seperti senyawa induknya. Namun ganjalan ada saja. Bila senyawa ini ditenggak, kuman memang tergilas, tapi obat itu tak bisa termetabolasi. Jadi bisa menimbulkan masalah bagi ginjal atau hati.Sekali lagi tim Juan Alvarez menunjukan kebolehannya. Mereka membuat tiruan senyawa itu dengan mengubah orientasi gugus aminonya. Berhasil. Senyawa buatan itu dikonsumsi secara aman. Dan, cetak birunya kini dikirim ke meja industri. Dokter Juan Alvarez sendiri terus berkutat mencari antibiotic lain dari lalat. (Gatra, Desember’94)
wah..ternyata lalat itu bukan saja biang kuman sodara...tapi juga biang obat
Antibiotik, tapi bukan karena lalat itu bisa dijadikan antibiotik lantas
dimakan hidup-hidup!! harus ada proses penelitian dolo pemirsa..

No comments: