10 September 2008

MEMILIH AKSES INTERNET VIA ISP

Banyak gedung perkantoran yang mengakses internet melalui Internet Service Provider (ISP) atau perusahaan jasa penyedia internet. Kenali ragam teknologi dan kiat memilih ISP terbaik untuk koneksi internet di kantor anda.

Berbicara mengenai pembangunan pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (e-government) pastinya tidak akan lepas dari sambungan (akses) internet. Terusa bergulirnya wacana e-government belakangan ini rasanya telah membuat jaringan internet menjadi suatu kebutuhan "wajib" di lingkungan kantor-kantor pemerintah. Disana, internet banyak digunakan sebagai sarana untuk mengirim e-mail, membuka berbagai situs web, mencari informasi, berkomunikasi (chatting), mengirim/menerima data dan sebagainya.
Ada banyak cara dan jenis teknologi yang untuk tersambung dengan internet. Yang paling populer untuk pengguna di rumah atau kantor tentunya adalah model dial up (melalui Telkomnet Instan). Namun, sebenarnya ada cara lain yang pastinya juga banyak digunakan di berbagai kantor perusahaan atau kantor pemerintah adalah dengan berlangganan kepada perusahaan jasa penyedia internet atau yang sering disebut dengan Internet Service Provider (ISP). ISP adalah perusahaan yang menjual sambungan internet kepada pengguna, baik dari kalangan individu atau perusahaan.
Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tercatat tidak kurang dari 200 ISP yang secara resmi beroperasi di seluruh wlayah Indonesia. Selain biayanya lebih murah daripada mengakses internet melalui dial up, berlangganan internet melalui ISP ternyata juga bisa memberikan kenyamanan tidak lelet alias lambat dalam mengakses.
Tak heran kalau lambat laun, semakin banyak kantor yang cenderung memilih mengakses internet melalui ISP. Oleh karena itu dalam tulisan ini, redaksi akan memaparkan mengenai pengenalan teknologi di belakang sebuah ISP. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang sebaiknya perlu diperhatikan dalam memilih ISP yang terbaik untuk kantor Anda, antara lain :

1. Dalam prakteknya, setiap ISP memiliki metode berbeda dalam memberikan layanan internet. Ada yang melalui gelombang wireless (radio), via satelit (antena VSAT) atau jaringan kabel. Masing-masing ISP tersebut memiliki karakteristik tersendiri Untuk ISP wireless misalnya, biasanya dipilih oleh pelanggan di perkantoran yang masih dalam satu wilayah/kota. Pelanggan ISP melalui satelit biasanya digunakan mengingat adanya keterbatasan jaringan komunikasi (saluran telepon) yang memadai di suatu wilayah karena terpisah hutan belantara dan lautan. Ya, salah satu kelebihan akses ISP melalui saelit adalah daya jangkaunya yang mencapai 99% di seluruh permukaan bumi. Sedangkan akses internet ISP dengan jaringan kabel, sebenarnya terbagi ada yang melalui kabel telepon biasa, kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), yaitu kabel yang mirip dengan kabel telepon biasa tapi dengan kapasitas lebih besar, kabel coaxial (menyerupai kabel TV) dan kabel fiber optic. Dalam hal ini, teknologi ISP yang menggunakan fiber optic mampu memberikan transfer dta (bandwidth) diatas 2 MBps (paling besar dibanding ISP wireless dan satelit) sehingga kenyamanan akses internet semakin terasa.

2. Selanjutnya mengenai teknologi ISP juga adalah faktor kecepatan transfer data (bandwidth). Pada umumnya setiap ISP mampu memberikan kisaran bandwidth antara 32 kbps s.d 512 kbps baik untuk upload maupun download sesuai permintaan pelanggan. Faktor kecepatan bandwidth merupakan alasan utama yang membedakan antara koneksi internet melalui dial up dengan melalui ISP. Pasalnya ISP biasanya mampu memberikan kestabilan bandwidth yang diterima oleh pelanggan. Dengan begitu kenyamanan mengakses internet tetap terjaga. Untuk mengecek besarnya bandwidth yang diperoleh bisa menggunakan aplikasi bandwidth meter yang biasanya diberikan oleh ISP. Namun, kalau mau kita juga bisa mengecek sendiri dengan mengunjungi situs bandwidth meter www.speedtest.ch. Akan lebih baik lagi bila ISP mampu memberikan akses internet cadangan (backup connection) apabila koneksi utama internet sedang tidak berfungsi.

3. Biasanya beberapa ISP juga memberikan layanan dan fasilitas tambahan kepada pelanggan diantaranya :
a. Nama domain dan sub domain yang bermanfaat untuk membuat situs web
b. Fasilitas e-mail lengkap dengan space untuk menyimpan database data dari pelanggan. Dalam hal ini, banyak ISP yang memiliki server yang memang khusus disewakan atau memang khusus diberikan sebagai bonus kepada pelanggan. Kita bisa mengecek seberapa banyak dan kapasitas server yang dimiliki IS tersebut.
c. Aplikasi/software khusus yang berhubungan untuk mengakses internet seperti web browser, portal software, database, security, bandwidth meter, dsb.
d. Perangkat keras (hardware) standar untuk koneksi standar seperti router (modem), HUB, dsb.

4. Faktor non teknis teknologi. Melihat jumlah pelanggan khususnya apabila ISP tersebut sudah mempunyai banyak pelanggan baik berasal dari kantor pemerintah atau perusahaan ternama merupakan jurus ampuh dalam memilih ISP. Semakin banyak pelanggan yang mengakses internet dari ISP, setidaknya memberikan jaminan mutu baik dari segi kualitas layanan (customer service 24 jam), harga berlangganan, izin resmi usaha ISP, kualitas perangkat teknologi yang digunakan, dsb. Mengenai besarnya harga layanan berlangganan akses internet melalui ISP tergantung dari besarnya kuota data dan kecepatan bandwidth yang diminta dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp. 300 ribu (utk kuota internet GB) s.d. tak kurang dari 1 juta (untuk kuota internet tidak terbatas).

Sumber : Warta e-Gov,

No comments: